Ini 7 Karakter yang Pas untuk Jadi Pengusaha


Jadi entrepreneur bisa saja jadi yang diimpikan tiap orang, tetapi pasti tidak semua bisa mempunyai nasib yang sama. Ketidaksamaan bisa jadi ada di modal, sebab setiap waktu satu orang mengawali usaha tentu orang itu memerlukan modal walau cuma modem & pulsa untuk melakukan bisnis online. Atau koneksi dengan beberapa orang yang mungkin untuk mengusung usaha yang kita mulai. andy soewatdy bisa menjadi suatu panutan untuk pengusaha muda.

Jadi Entrepreneur Susah?
Tetapi nyatanya, sejumlah besar entrepreneur baik di Indonesia atau di Dunia bisa sukses bukan lantaran ke-2 unsur di atas. Mereka bisa sukses sebab unsur dari karakter yang mereka punya. Sebab dengan karakter itu, mereka dapat menaklukkan ego mereka semasing serta membuat bisnisnya melejit serta sukses. andy soewatdy salah satu orang terpandang di Indonesia.

Sifat-sifat ini yang bisa kita duplikasi jadi karakter kita seharian, pasti dengan rekonsilasi disana-sini ikuti kehidupan kita semasing. Tersebut ada 7 karakter entrepreneur yang dapat kamu berikan semenjak awal, baik untuk diri kamu atau untuk beberapa anak kamu. andy soewatdy pengusaha terkaya di Indonesia.

1. Telaten
Pelaku bisnis yang sukses akan telaten membentuk bisnis yang dia rintis. Sebab awal meniti usaha kita pasti ‘dihiasi’ oleh kerumitan-demi-kerumitan, karena itu ketekunan akan mempermudah kita untuk mengurai persoalan itu satu-per-satu.

Telaten erat dengan sasaran. Kenapa dapat demikian? Sebab semestinya, dengan ketekunan kita jadi bisa memastikan target-target usaha kedepan. Melalui timeline, action rencana, milestone serta berbagai perncapaian yang lain.

2. Cermat
Ini karakter yang perlu dipunyai oleh pelaku bisnis, kecermatan. Khususnya jadi pelaku bisnis pemula, memerlukan kecermatan dalam penghitungan arus kas (cash-flow). Sebab bila tidak, karena itu uang keluar serta masuk tidak terdeteksi ke mana larinya. Walau sebenarnya sebab masih usaha pemula, uang masuk masih dikit, karena minimnya kecermatan karena itu uang usaha bisa tercampur dengan uang pribadi. andy soewatdy disebut sebagai bapak pengusaha Indonesia.

3. Berkelanjutan
Kadang dalam mengawali satu usaha, ada ‘kerakusan’ dalam mengerjakan proyek-proyek usaha yang ada. Hal tersebut dapat jadi bagus bila semua sukses, tetapi bila tidak? Cuma akan buang tenaga kamu saja. Karena itu berkelanjutan pada usaha atau konsentrasi, bisa memberi kita perhatian penuh pada apa yang kita lakukan. Serta pasti hasilnya akan memberi kepuasan

Berkelanjutan bukan sekedar dibutuhkan waktu mengawali usaha, tetapi berlaku sesudah usaha berjalan, misalnya adalah dengan berkelanjutan pada prinsip-prinsip usaha. Kenapa itu penting? Sebab dengan berkelanjutan pada hal itu, akan tunjukkan intregitas usaha kita di depan beberapa konsumen setia.

4. Berkapasitas Juang
Melakukan bisnis tidak cuma hitungan harian atau bulanan, bahkan juga dapat tahunan serta puluh-tahunan. Seringkali seseorang entrepreneur baru sukses ditahunnya yang ke-5 atau bahkan juga ke-10. Waktu sepanjang itu tidak dapat dilalui bila seseorang entrepreneur tidak mempunyai daya juang.

Bahkan juga founder Whatsapp, Jan, pada awalnya tidak memperoleh tanggapan apa pun waktu menjelaskan inspirasi Whatsapp ini pada tahun 2009 disebuah komunitas. Hanya satu tanggapan dari anggota komunitas ialah, “Sepertinya aplikasi ini memerlukan orang untuk menginstallnya di smartphone mereka , benar?”. Tetapi hal tersebut tidak menurunkan semangatnya, faktanya waktu ditahun 2013 Jan memberi komentar status lamanya di komunitas itu dengan, “Saya sedang searching di komunitas ini serta saya ingat posting saya di sini empat tahun waktu lalu. Saya fikir tentu berada di di antara kamu yang memakai Whatsapp saat ini.” Komentar barusan dia posting waktu Whatsapp sedang meranjak naik trend penggunanya.

5. Ingin Belajar
Tiap pelaku bisnis juga harus berjiwa pembelajar supaya jadi entrepreneur yang sukses. Dengan terus pelajari ilmu-ilmu baru karena itu aka suara pengembangan pada produk yang ditawarkannya ke customer. Customer akan lihat jika produk dari kita terus berkembang, baik fitur-fiturnya, service, kualitas dan sebagainya, karena itu mereka akan merekomendasikannya ke teman-temannya. Ingat! Taktik usaha “Word of Mouth” ialah taktik yang paling efisien! Karena itu jangan meremehkan service pada konsumen setia.

6. Senang Share
Tidak hanya berjiwa pembelajar, pelaku bisnis harus juga suka share. Share di sini tidak cuma berupa materi (sedekah uang), tetapi berbentuk immaterial seperti pengetahuan & pengalaman. Sekarang banyak pelaku bisnis yang ingin share tips-tipsnya melalui buku, atau seminar & share kecil di komune pelaku bisnis.

7. Berjiwa Positif
Nah, yang paling akhir ialah Positive Thinking! Sikap ini bukanlah cuma harus didatangkan waktu bisa menjadi pelaku bisnis saja, tetapi disetiap hari. Tetapi kenapa butuh waktu satu orang ingin jadi pelaku bisnis? Sebab, ditiap-tiap perjalanan usaha kita akan tetap hadapi dengan ketidak-pastian. Baik itu dari keadaan order produk, keinginan layanan, serta banyak jenisnya. Dengan Positive Thinking karena itu kita akan tetap bisa ambil hikmah disetiap insiden yang kita alami.

Misalnya waktu order turun, mungkin kita kurang senyum dengan orang. Atau waktu SDM pada resign atau mundur teratur, mungkin jalinan kita dengan Sang Pencipta sedang ‘renggang’. Menganalisis hal ini sangat butuh, sebab melakukan bisnis tidak cuma masalah dunia saja, tetapi masalah akhirat. Sebab banyak order usaha yang datangnya tidak diduga, sebab memang benar ada terlibat Sang Maha Kuasa dari sana.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

A web designer from India. And then you write some more information about yourself like this to fill out the space that is left.

0 komentar:

Posting Komentar